JEJAK KABAR - Demonstrasi besar yang berlangsung di Jakarta pada 30 Agustus 2025 berujung ricuh. Massa aksi yang memprotes isu transparansi anggaran DPR dan kasus kematian pengemudi ojek online terlibat bentrokan dengan aparat keamanan di depan DPR/MPR, Polda Metro Jaya, dan Mako Brimob Kwitang. Kerusuhan mengakibatkan kerusakan fasilitas umum, penjarahan, hingga pembakaran sejumlah properti.
Komnas HAM mencatat adanya korban jiwa dan luka-luka akibat aksi tersebut. “Aksi unjuk rasa pada 28 Agustus 2025 di Jakarta telah mengakibatkan korban meninggal dunia atas nama Alm. Affan Kurniawan, serta 17 orang korban luka yang dievakuasi ke rumah sakit,” kata Komnas HAM dalam keterangannya yang dilansir dari okezone.com.
Selain itu, Komnas HAM juga mengingatkan agar aparat bertindak profesional dalam mengamankan massa, “Komnas HAM meminta aparat negara untuk bekerja secara profesional, akuntabel, transparan, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip HAM, termasuk untuk tidak melakukan tindakan represif dalam pengamanan aksi unjuk rasa, tidak menggunakan kekuatan berlebih, dan tetap berpedoman pada standar HAM,” tegasnya.
Kericuhan yang pecah malam hari ditandai dengan pembakaran barier jalan, pelemparan petasan, hingga penjarahan rumah sejumlah anggota DPR, seperti Ahmad Sahroni dan Eko Patrio. Aparat merespons dengan gas air mata untuk membubarkan massa. Situasi ini membuat transportasi publik terganggu, termasuk jalur TransJakarta yang sempat lumpuh akibat halte terbakar.
Hingga dini hari, aparat gabungan dari kepolisian dan TNI masih berjaga di beberapa titik krusial. Pemerintah diminta segera merespons tuntutan masyarakat agar eskalasi tidak semakin meluas dan kepercayaan publik terhadap institusi negara bisa dipulihkan.